Sunday, November 13, 2011

Kaum Beragama Negeri Ini

~ KH. Mustofa Bisri ~

lihatlah
betapa baik kaum beragama negeri ini
mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain
di negeri-negeri lain.
demi mendapatkan ridhoMu

mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka
untuk merebut tempat terdekat disisiMu

mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hambaMu sendiri
demi memperoleh RahmatmMu
mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran
bahkan mendukung kelaliman untuk membuktikan
keluhuran budi mereka, terhadap setanpun mereka tak pernah berburuk sangka


Tuhan,
lihatlah
betapa baik kaum beragama negeri ini
mereka terus membuatkanMu rumah-rumah mewah
di antara gedung-gedung kota hingga di tengah-tengah sawah
dengan kubah-kubah megah dan menara-menara menjulang
untuk meneriakkan namaMu menambah segan
dan keder hamba-hamba kecilMu yang ingin sowan kepadaMu.
namaMu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan.
mereka merasa begitu dekat denganMu hingga masing-masing
merasa berhak mewakiliMu.

yang memiliki kelebihan harta membuktikan
kedekatannya dengan harta yang Engkau berikan
yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya dengan
kekuasaannya yang Engkau limpahkan.
yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya dengan ilmu
yang Engkau karuniakan.

mereka yang engkau anugerahi kekuatan sering kali bahkan merasa
diri Engkau sendiri mereka bukan saja ikut menentukan ibadah
tetapi juga menetapkan siapa ke sorga siapa ke neraka.

mereka sakralkan pendapat mereka dan mereka akbarkan
semua yang mereka lakukan hingga takbir
dan ikrar mereka yang kosong
bagai perut bedug.
Allah hu akbar walilla ilham.

Sunday, July 24, 2011

Awarima Tentang Kama

 (Nan Dbutan)
Lalu apa yang menghalangi cinta untuk masuk ke setiap hati?
Tabir dan sekat inderawi memanglah jelas
juga tidak didekatkan oleh jarak antar kita
hatiku sudah terbakar dingin cinta
membeku panas kama
itu tertuju di dalam dan luar dirimu selasih

hujan baru saja pergi
tetestetes airnya mencumbu tanah
Oo dan aku merasakan rajaning tirta
akan aku ceritakan padamu?
tetesan air pertama pada hujan
adalah rajanya air
Bayu seperti terlambat datang
desirdesirnya belum aku rasakan

menerbitkan kuasa asmara yang dulu layu
aku coba meramu setiap bulirbulir kata yang terucap
menjadi rindu yang tersesat dalam jiwa
ya, jiwa yang mencintaku
adakah kamu rasakan itu

melihat kebunkebun anggur tidaklah menjadikan mabuk
tapi anggur cinta ini melesat bernaung kuat
berengganenggan pergi serta merta
adakah bahasa ragu ketika cinta sudah bertumbuh?

keharuman setapak jalan cinta
menuju istana adirasa
utama dan berkuasa
kuasa yang tak mengikat
juga malah mempererat simpul kama
satu membentuk dua berlebur satu
lantas memuai meliputi cakrawala



ND-1819072011-1539-M-titiknadirsentraljagadjumantara


Saturday, July 16, 2011

Terkendali Samar

Dalam hitungan detik,
semua tanpa arah,

samar tanpa makna,
tak terlihat....tak ada tempat tertuju,
misteri pasti....lumuran darah terserak di tanah,
otak membeku....perjalananku menuju hampa

Friday, July 15, 2011

Berkawan Sakit

keheningan mengabut tak kenal surut,
pikiran tertidur pulas sejak sewindu kemarin,
berkawan hujan,
hingga kini resahku tak kunjung usai,
oh...
alangkah nikmatnya bersahabat dengan rasa sakit....

Celah Persemayaman

aku telah lama bersemayam,
dalam temaram dipekat luka-luka yg tak kunjung usai tempo hari,
lalu cahaya masuk perlahan,
menembus celah-celah dinding angkuh yang hampir rubuh,
selimuti persemayamanku hingga rapuh,
tertutup tegarnya........